Banyak perusahaan baik di Indonesia maupun luar negeri yang sudah menerapkan knowledge management untuk meningkatkan persaingan bisnis. Unilever Indonesia menjadi organisasi pertama asal Indonesia yang menjadi pemenang Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE) Asia. Kriteria yang dimenangkan Unilever masing-masing adalah 'Menciptakan lingkungan untuk berbagi pengetahuan secara kolaboratif', dan 'Menciptakan organisasi pembelajar'.
Penghargaan tersebut diumumkan di Seoul, 12 Oktober 2005 dalam acara Worl Knowledge Forum. Unilever Indonesia, secara mengejutkan menjadi salah satu dari 14 pemenang MAKE tingkat Asia di tahun ini. Studi MAKE dilaksanakan untuk pertama kalinya di Tanah Air pada tahun 2005. Disusul, pada Juni lalu, Dunamis Organization Services selaku panitia mengumumkan delapan pemenangnya.
Studi MAKE merupakan ajang untuk mengukur komitmen dan kematangan organisasi dalam knowledge management. Studi ini bermanfaat bagi organisasi-organisasi yang ingin mengetahui tingkat kesuksesan mereka dalam hal knowledge strategy jika dibandingkan dengan para pesaing atau perusahaan-perusahaan dunia yang knowledge-driven.
MAKE diharapkan akan mampu mendorong para pemimpin organisasi bisnis dan organisasi nirlaba dalam hal menciptakan intellectual capital dan kekayaan pemegang saham atau kemaslahatan pihak-pihak berkepentingan (stakeholder).
Dimensi penilaian adalah menciptakan budaya perusahaan yang didorong oleh pengetahuan, mengembangkan knowledge workers melalui kepemimpinan manajemen senior, dan menyajikan produk atau jasa atau solusi berbasis pengetahuan. Selain itu, memaksimalkan modal intelektualitas perusahaan, menciptakan lingkungan untuk berbagi pengetahuan secara kolaboratif, dan menciptakan suatu organisasi pembelajar (http://www.republika.co.id)
Rabu, 05 September 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar