Rabu, 05 September 2007

Kesimpulan

Menurut Nonaka dan Takeuchi perusahaan Jepang mempunyai daya saing karena mereka memahami bahwa knowledge merupakan sumber inovasi yang mendukung daya saing, dimana knowledge ini harus dikelola (managed), karena harus direncanakan dan dimplementasikan. Hal yang harus diperhatikan UKM dalam mengelola pengetahuan yaitu Pertama, organisasi menginterpretasikan informasi tentang lingkungan untuk mendapatkan arti tentang apa yang terjadi dan apa yang dikerjakan perusahaan tersebut. Kedua, mereka menciptakan knowledge baru dengan mengkonversikan dan mengkombinasikan kepakaran dan pengetahuan (know-how) dari anggotanya agar dapat belajar dan berinovasi. Ketiga, mereka memproses dan menganalisis informasi untuk memilih dan commit melakukan kegiatan yang sesuai dengan tindakannya.
Model yang diharapkan terbentuk adalah integrasi dari sense making, knowledge creating dan decision making yang membentuk knowing organization. Knowing organization ini sangat efektif karena secara terus menerus mengikuti perubahan lingkungan, dan menyegarkan aset dan kegiatan pemrosesan informasi untuk pengambilan keputusan. Jadi implementasi KM dalam organisasi adalah menciptakan knowledge cycle yang dapat mentransformasikan tacit knowledge ke explicit knowledge, explicit ke explicit knowledge, dan explicit ke tacit knowledge, tacit ke tacit knowledge dan seterusnya, yang dapat diterapkan oleh individu untuk menyelesiakan masalah-masalah dalam perusahaan.
UKM berupaya untuk mencapai knowing organization yang dapat menimbulkan inovasi, sehingga perusahaan UKM dapat mengambil keputusan (decision making) untuk menentukan strategi yang efektif bagi produk inovasi tersebut agar berdaya saing

Tidak ada komentar: